"Jika MAKAPALA adalah tubuh maka kita adalah organ yang saling melengkapi dan saling bekerja sama dan Jika semangat MAKAPALA adalah jantung maka persatuan kita adalah rusuk yang akan saling melindungi dan saling menjaganya"

-=Satu Tim Satu Nyawa=-

Kamis, 28 Juli 2011

Jalur Pendakian Gunung Slamet

Pendakian dilakukan oleh Tim MAKAPALA pada tanggal 24 Juni 2011


Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian 3428 MDPL.
Gunung Slamet adalah gunung yang berada di kabupaten Purbalingga, Brebes dan Banjarnegara. Tepatnya di sebelah Barat kota Purbalingga dan sebelah Utara kota Purwokerto pada ketinggian Gunung ini mencapai 3432 m dpl dan termasuk gunung berapi tertinggi di Jawa dengan memiliki 4 buah kawah aktif yang terletak di puncaknya, sehingga dianjurkan untuk mendaki puncak sebelum pukul 10 pagi untuk menghindari adanya gas beracun. Dari puncak dapat terlihat gunung-gunung lainnya di jawa tengah seperti gunung Sumbing, Sindoro, merbabu, merapi bahkan kalau sedang cerah bisa melihat gunung Lawu.



Pada bulan-bulan tertentu cuaca di gunung ini sangat ekstrim dan seringkali terjadi badai pada puncaknya, suhu udara turun dengan drastis untuk mengantisipasinya jangan lupa membawa baju hangat, jas hujan dan kantung tidur agar tidak terkena hipotermia jika ingin mendaki gunung ini. Sebagian jalur pendakian amat curam dan pada musim hujan, jalur pendakian menjadi semakin berat karena jalur tersebut terisi oleh air. Namun pada musim kemarau gunung ini merupakan gunung yang sangat kering. Jadi disarankan untuk membawa banyak persediaan minuman jika hendak mendakigunung ini pada musim kemarau. Di sepanjang rute tidak ditemukan air jika ada hanya pada POS V ditemukan sumber air namun itu juga jika tidak kering. 

Sebagian masyarakat jawa mempercayai bahwa gunung slamet adalah pusat dari pulau Jawa. Mereka juga menyebut gunung ini dengan nama gunung Lanang. Bahkan mereka juga percaya bahwa gunung ini adalah gunung yang angker, yang banyak didiami oleh mahluk halus. Terlepas dari mitos dan kepercayaan yang ada, gunung ini merupakan gunung yang indah, terutama di Pelawangan yaitu daerah sebelum puncak.
Vegetasi terakhir pada pos VII (Pelawangan), setelah pelawangan kondisi jalur pendakian menuju puncak sangat terjal dan bebatuan. Disarankan untuk sangat berhati dalam pijakan. Pastikan anda tidak berpijak pada kerikil-kerikil.

Untuk tempat camp sebaiknya ngecamp pada Pos V. Karena selain memungkinkan adanya sumber air. Pos ini juga terdapak pondok yang cukup besar sehingga sedikit memeberikan kehangatan. Pada pos ini juga dapat melihat Sunrise. Namun jika hendak mengejar sunrise di puncak maka disarankan untuk berangkat pukul 03.00 WIB.

Ada beberapa pintu masuk untuk mendaki gunung ini yaitu melalui Bambangan, Batu Raden, Kaliwadas dan Randudongka. Tapi jalur resminya adalah melalui Bambangan, jalur-jalur lainnya sudah ditutup untuk keselamatan. Pemandangan yang di temui melalui pintu masuk Bambangan cukup beragam, dari pintu masuk perkebunan mendominasi rute perjalanan, lalu berganti dengan hutan hujan tropis, mendekati puncak berganti dengan semak semak, dan puncaknya berupa batu-batuan dan pasir. Jalur yang ditempuh cukup sulit dengan rata-rata kemiringan lebih dari 400.

Transportasi :
Perjalanan ini dilakukan dari Bogor.
Terminal Bogor -> Purbalingga (Terminal Bobot Sari) Rp. 62.000,-. Dari Bobot Sari bisa carter angkot menuju ke kaki gunung slamet (Ds. Bambangan) Rp. 120.000,- Namun ini bukan harga pasti. Pintar-pintarlah dalam bernegosiasi. Mulailah melakukan pendakian. Tapi sebelumnya anda harus mengurus surat izin pendakian di kator yang berada tepat di pintu taman nasional gunung slamet.
Untuk rute kembali sebaiknya anda menuju ke terminal bis Purwokerto dengan menyarter angkot dengan kisaran harga sekitar Rp. 200.000,-. Terminal Purwokerto -> Bogor Rp. 57.000,-. Sebaiknya anda harus sudah sampai terminal purwokerto sebelum pukul 19.00 WIB. Karena Bis jurusan bogor akan berangkat pukul 19.30 WIB.

Jalur Pendakian
Jalur Bambangan:
Bambangan merupakan sebuah desa yang terletak di lereng gunung slamet.
Dari desa ini menuju pos pertama melalui perkebunan sayur yang masih dapat ditempuh dengan motor sampai pos pesanggrahan perum perhutani Serang, setalah itu perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki. Biasanya pendaki memulai perjalanan pada sore untuk menghindari panasnya sengatan matahari ketika berjalan diperkebunan yang terbuka.
Ds. Bambangan -> Serang -> Gunung Malang-> Pondok Gembirung -> Pondok Walang -> Pondok Cemara -> Samarantu -> Samyang Rangkah -> Samyang Ketebonan -> Batur -> Samyang Jampang -> Samyang Kendit -> Pelawangan -> Puncak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar