"Jika MAKAPALA adalah tubuh maka kita adalah organ yang saling melengkapi dan saling bekerja sama dan Jika semangat MAKAPALA adalah jantung maka persatuan kita adalah rusuk yang akan saling melindungi dan saling menjaganya"
-=Satu Tim Satu Nyawa=-
-=Satu Tim Satu Nyawa=-
Senin, 29 Agustus 2011
Selamat Idul Fitri 1432 H
Keluarga Besar MAKAPALA mengucapkan
Minal Aidzin walfaidzin ..
Mohon Maaf lahir dan Batin ..
Mari Sucikan Hati Menyambut Hari yang Fitri ..
Kamis, 11 Agustus 2011
Salam Rimba !
Bila anda bertemu dengan kami (anggota makapala) anda akan mendengarkan salam hangat dari kami Salam Rimba ! Itulah salam persahabatan dari kami bagi mereka yang menempuh rimba. Kenapa kami tidak menggunakan Salam Lestari yang lebih akrab didengar oleh kebanyakan pecinta alam ? Mungkin ada sebagian yang menanyakan itu.
Inilah bedanya kami dengan yang lainnya. Kami menggunaka salam rimba untuk mengingatkan kepada pecinta alam indonesia bahwa rimba indonesia jauh dari kata "Lestari". Banyak pecinta alam yang senang berteriak Salam Lestari, namun hanya sebatas kalimat belaka tanpa benar-benar mewujudkan agar alam ini Lestari. Contoh kecil hampir di setiap gunung indonesia di "Sesaki" oleh Sampah dari lereng gunung hingga puncak.
Lupakah kita pada Kode Etik Pecinta Alam "Dilarang mengambil sesuatu kecuali gambar, Dilarang membunuh sesuatu kecuali waktu dan dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak". Banyak pecinta alam yang meninggalkan jejak di tempat camp. namun ironisnya jejak tersebut adalah SAMPAH ! Bahkan ada yang mengatakan "Kenapa Harus Bawa Turun Sampah lagi ?". Sungguh mencemari nama Pecinta Alam.
Naik Gunung itu Mudah ! Namun menjaga kelestarian gunung yang susah. Tidak membuang sampah digunung dan tidak mencabut Edelweis dari rumahnya. Bagi Kami menyandang Gelar "Pecinta Alam" sangat berat apalagi "Salam Lestari". Itulah kenapa kami tidak menggunakan salam lestari karena menurut kami, sejauh ini kami belum bisa berbuat banyak untuk melestarikan Alam Indonesia. Kami tidak mau hanya sekedar kalimat kosong tanpa makna apalagi perbuatan.
Jangan segan apabila bertemu kami di alam terbuka, sapalah kami dengan hangat, sehangat alam yang terawat. Sapalah kami dengan bahasa anda, dan dengarkan dan sambut sapaan kami, Salam Rimba ! Mari bersahabat dengan alam.
Salam Hangat MAKAPALA.
SALAM RIMBA !
Selasa, 09 Agustus 2011
Daftar Hari Lingkungan Hidup
Di bawah ini adalah daftar hari peringatan lingkungan. Tanggal-tanggal ini ditetapkan untuk mempromosikan masalah lingkungan hidup.
- Hari peringatan Laut dan Samudera Nasional - 15 Januari
- Hari Lahan basah sedunia - 2 Februari
- Hari Air Sedunia - 22 Maret
- Hari Meteorologi Sedunia - 23 Maret
- Hari Bumi - 22 April
- Hari penanaman pohon - Jum'at terakhir dibulan april
- Hari Burung Migratori Internasional - 3 Mei
- Hari Surya - 3 Mei
- Hari Biodiversitas Dunia - 22 Mei
- Hari Bersepeda ke kantor - jum'at ketiga bulan Mei
- Hari Anti tembakau Internasional - 31 Mei
- Hari lingkungan hidup Sedunia PBB - 5 juni
- Hari melawan desertifikasi dan kekeringan Dunia PBB - 17 Juni
- Hari populasi Dunia PBB - 11 juli
- Hari peringatan Sedunia untuk mempertahankan Lapisan Ozon - 16 September
- Hari emisi Nol - 20 September
- Hari Bebas mobil - 22 September
- Hari Habitat Dunia PBB di 2008
- Hari Peringatan pengurangan bencana alam dunia - rabu kedua bulan oktober
- Hari peringatan sedunia untuk mencegah eksploitasi Lingkungan dalam perang dan konflik bersenjata - 6 November.
- Hari Pohon - 21 November
- Hari Gunung Sedunia - 11 Desember
- Hari Aksi Ozon - Waktu tertentu Musim Panas
- Earth Hours– Sabtu terakhir bulan Maret (Pukul 8:30 pm waktu setempat)
- Hari Sejuta Pohon – 10 Januari
- Hari Peringatan Laut dan Samudera Nasional – 15 Januari
- World Silent Day– 21 Maret Pukul 10.00 – 14.00 (Masih merupakan gerakan moral dari berbagai LSM Lingkungan Hidup)
- Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional – 5 November
Kamis, 28 Juli 2011
Jalur Pendakian Gunung Slamet
Pendakian dilakukan oleh Tim MAKAPALA pada tanggal 24 Juni 2011
Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian 3428 MDPL.
Gunung Slamet adalah gunung yang berada di kabupaten Purbalingga, Brebes dan Banjarnegara. Tepatnya di sebelah Barat kota Purbalingga dan sebelah Utara kota Purwokerto pada ketinggian Gunung ini mencapai 3432 m dpl dan termasuk gunung berapi tertinggi di Jawa dengan memiliki 4 buah kawah aktif yang terletak di puncaknya, sehingga dianjurkan untuk mendaki puncak sebelum pukul 10 pagi untuk menghindari adanya gas beracun. Dari puncak dapat terlihat gunung-gunung lainnya di jawa tengah seperti gunung Sumbing, Sindoro, merbabu, merapi bahkan kalau sedang cerah bisa melihat gunung Lawu.
Pada bulan-bulan tertentu cuaca di gunung ini sangat ekstrim dan seringkali terjadi badai pada puncaknya, suhu udara turun dengan drastis untuk mengantisipasinya jangan lupa membawa baju hangat, jas hujan dan kantung tidur agar tidak terkena hipotermia jika ingin mendaki gunung ini. Sebagian jalur pendakian amat curam dan pada musim hujan, jalur pendakian menjadi semakin berat karena jalur tersebut terisi oleh air. Namun pada musim kemarau gunung ini merupakan gunung yang sangat kering. Jadi disarankan untuk membawa banyak persediaan minuman jika hendak mendakigunung ini pada musim kemarau. Di sepanjang rute tidak ditemukan air jika ada hanya pada POS V ditemukan sumber air namun itu juga jika tidak kering.
Sebagian masyarakat jawa mempercayai bahwa gunung slamet adalah pusat dari pulau Jawa. Mereka juga menyebut gunung ini dengan nama gunung Lanang. Bahkan mereka juga percaya bahwa gunung ini adalah gunung yang angker, yang banyak didiami oleh mahluk halus. Terlepas dari mitos dan kepercayaan yang ada, gunung ini merupakan gunung yang indah, terutama di Pelawangan yaitu daerah sebelum puncak.
Vegetasi terakhir pada pos VII (Pelawangan), setelah pelawangan kondisi jalur pendakian menuju puncak sangat terjal dan bebatuan. Disarankan untuk sangat berhati dalam pijakan. Pastikan anda tidak berpijak pada kerikil-kerikil.
Untuk tempat camp sebaiknya ngecamp pada Pos V. Karena selain memungkinkan adanya sumber air. Pos ini juga terdapak pondok yang cukup besar sehingga sedikit memeberikan kehangatan. Pada pos ini juga dapat melihat Sunrise. Namun jika hendak mengejar sunrise di puncak maka disarankan untuk berangkat pukul 03.00 WIB.
Vegetasi terakhir pada pos VII (Pelawangan), setelah pelawangan kondisi jalur pendakian menuju puncak sangat terjal dan bebatuan. Disarankan untuk sangat berhati dalam pijakan. Pastikan anda tidak berpijak pada kerikil-kerikil.
Untuk tempat camp sebaiknya ngecamp pada Pos V. Karena selain memungkinkan adanya sumber air. Pos ini juga terdapak pondok yang cukup besar sehingga sedikit memeberikan kehangatan. Pada pos ini juga dapat melihat Sunrise. Namun jika hendak mengejar sunrise di puncak maka disarankan untuk berangkat pukul 03.00 WIB.
Ada beberapa pintu masuk untuk mendaki gunung ini yaitu melalui Bambangan, Batu Raden, Kaliwadas dan Randudongka. Tapi jalur resminya adalah melalui Bambangan, jalur-jalur lainnya sudah ditutup untuk keselamatan. Pemandangan yang di temui melalui pintu masuk Bambangan cukup beragam, dari pintu masuk perkebunan mendominasi rute perjalanan, lalu berganti dengan hutan hujan tropis, mendekati puncak berganti dengan semak semak, dan puncaknya berupa batu-batuan dan pasir. Jalur yang ditempuh cukup sulit dengan rata-rata kemiringan lebih dari 400.
Transportasi :
Perjalanan ini dilakukan dari Bogor.
Terminal Bogor -> Purbalingga (Terminal Bobot Sari) Rp. 62.000,-. Dari Bobot Sari bisa carter angkot menuju ke kaki gunung slamet (Ds. Bambangan) Rp. 120.000,- Namun ini bukan harga pasti. Pintar-pintarlah dalam bernegosiasi. Mulailah melakukan pendakian. Tapi sebelumnya anda harus mengurus surat izin pendakian di kator yang berada tepat di pintu taman nasional gunung slamet.
Untuk rute kembali sebaiknya anda menuju ke terminal bis Purwokerto dengan menyarter angkot dengan kisaran harga sekitar Rp. 200.000,-. Terminal Purwokerto -> Bogor Rp. 57.000,-. Sebaiknya anda harus sudah sampai terminal purwokerto sebelum pukul 19.00 WIB. Karena Bis jurusan bogor akan berangkat pukul 19.30 WIB.
Jalur Pendakian
Jalur Bambangan:
Bambangan merupakan sebuah desa yang terletak di lereng gunung slamet.
Dari desa ini menuju pos pertama melalui perkebunan sayur yang masih dapat ditempuh dengan motor sampai pos pesanggrahan perum perhutani Serang, setalah itu perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki. Biasanya pendaki memulai perjalanan pada sore untuk menghindari panasnya sengatan matahari ketika berjalan diperkebunan yang terbuka.
Bambangan merupakan sebuah desa yang terletak di lereng gunung slamet.
Dari desa ini menuju pos pertama melalui perkebunan sayur yang masih dapat ditempuh dengan motor sampai pos pesanggrahan perum perhutani Serang, setalah itu perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki. Biasanya pendaki memulai perjalanan pada sore untuk menghindari panasnya sengatan matahari ketika berjalan diperkebunan yang terbuka.
Ds. Bambangan -> Serang -> Gunung Malang-> Pondok Gembirung -> Pondok Walang -> Pondok Cemara -> Samarantu -> Samyang Rangkah -> Samyang Ketebonan -> Batur -> Samyang Jampang -> Samyang Kendit -> Pelawangan -> Puncak
Langganan:
Postingan (Atom)